Kata Burt Goldman dari www.TheAmericanMonk.com, sebenarnya hampir semua anak itu adalah jenius dan berbakat. Mereka memiliki semua jenis kecerdasan.
Kita tahu sendiri anak2 seringkali dengan cepat menangkap atau mempelajari hal baru. Kita juga tahu balita sering memiliki penglihatan indera keenam.Hanya saja seiring dengan usia, manusia akan mengalami penurunan kecerdasan tsb. sebanyak 98% sampai usia 20 tahun.
Ini karena kecerdasan2 tsb tidak dipertahankan. Yg kita tahu bahwa sekolah umum di dunia ini kurang memperhatikan seluruh aspek kecerdasan (misal IQ saja).
Nah, Burt Goldman menyarankan, untuk mempertahankan dan atau membangunkan kembali kecerdasan2 dan bakat2 masa kecil kita itu, ada tiga langkah yang harus dilakukan:
1.Membangun empati. Salah satu cara tergampang adl dengan membayangkan jika kita hidup sebagai idola/yg dijadikan role-model kita. Apa yang akan terjadi dalam hidup kita? Bagaimana pandangan kita terhadap hidup ini? Bagaimana perasaan kita saat mengalami kejadian yg dihadapi idola/role-model kita? Misal kita suka Ariel Peterpan, kita bisa berusaha merasakan perasaannya ketika menyanyikan lagu Walau Habis Terang.=)
2.Memvisualisasikan sesuatu. Bayangkanlah apa yang akan terjadi esok hari. Atau saat mendengarkan lagu, Anda bisa membayangkan video klip yang sesuai dengan lagu tsb.
3.Mengikuti intuisi. Lakukanlah apa yang hati Anda katakan. Biasanya kata hati ini berupa sesuatu yg terasa 'baik' dan 'enak'. Dengan mengikuti intuisi, hidup akan menjadi relaks karena melakukan sgl sesuatu dg tidak terpaksa. Para seniman bisa berkarya karena intuisi.
Dan untuk mengunci kejeniusan/kecerdasan kita ini, kuncinya hanya satu:imajinasi. Dan jangan lupa, keep enjoying life, relaks.
Nah, kalau sudah melakukan hal2 di atas, insyaAllah kejeniusan yg terpendam akan muncul dg sendirinya.
**FYI, Burt Goldman usianya sdh 78 tahun ketika menemukan bakat melukisnya! Jadi jangan khawatir berapapun usiamu bakat bisa muncul sewaktu2.
Nah, selamat menemukan bakatmu, Teman.
WelComeee
WelCome To My BlOGs>>>- ^^-
Senin, 02 November 2009
Sabtu, 31 Oktober 2009
Antara Khayal, Mimpi, Cita dan Realita
Mimpi adalah khayalan yang memiliki realita
Cita-cita adalah mimpi yang memiliki target
Visi adalah cita-cita yang memiliki metode pencapaian
Realita adalah visi yang telah terwujud.
……
Sehingga anda sah-sah saja, untuk menggapai sebuah realita, memulainya dari mengkhayal! Akan tetapi anda mesti sadar penuh, bahwa bila anda hanya stagnan dalam bingkai khayalan, realitas itu tak akan pernah terjadi.
Mari kita kupas satu persatu tentang tahap-tahapan itu, dari khayal menjadi mimpi, menuju cita, menjelma menjadi visi hingga mewujud menjadi realita.
Ketika seseorang berkhayal maka ini merupakan pembuktian kemajuan dirinya. Dirinya telah selangkah melampaui makhluk jenis primata. Mengkhayal adalah kemampuan menghadirkan gambaran yang sesungguhnya tidak ada menjadi wujud, walau hanya dalam benak. Kemampuan ini hanya dimiliki oleh jenis spesies homo sapiens.
Lalu apa yang membedakan khayalan dengan mimpi?
Ketika dalam benak anda tergambar misalnya anda menjadi panglima kerajaan antah berantah yang beristrikan seorang putri raja nan elok jelita tinggal bertelekan di istana megah di awan….. maka berarti jenis gambaran di benak anda itu hanyalah sebuah khayalan.
Namun, ketika benak anda melukiskan menjadi seorang jenderal yang gagah yang memiliki pangkat yang tinggi serta disegani prajurit-prajuritnya, memiliki rumah real estate, mobil mewah, istri yang cantik dan hidup mesra bahagia. Ini adalah mimpi!
Keduanya abstrak dan tidak nyata. Keduanya juga merupakan gambaran yang menyenangkan. Bedanya, yang terakhir realistis, sedangkan yang pertama tidak.
Mimpi dan khayal adalah anak-anak tangga menuju realita. Dan mimpi satu anak tangga lebih tinggi daripada khayal. Untuk merubah khayal anda menjadi mimpi sangat sederhana. Kuncinya adalah sesuaikan khayal itu dengan realitas. Tanyakan dalam benak anda: mungkinkah ini menjadi kenyataan?
Bila sudah, mari kita menuju ke anak tangga yang lebih tinggi: Cita-cita.
Kita sudah melihat apa mimpi anda di atas: ”menjadi seorang jenderal yang gagah yang memiliki pangkat yang tinggi serta disegani prajurit-prajuritnya, memiliki rumah real estate, mobil mewah, istri yang cantik dan hidup mesra bahagia.”
Bukankah ini realistis dan mungkin-mungkin saja untuk dicapai?
Kini bagaimana merubahnya menjadi cita-cita?
Jawabannya sekali lagi sangat sederhana. Cukup sisipkan imbuhan kapan waktunya anda akan mencapai hal-hal tersebut.
Sehingga anda cukup menambahkan, misalnya:
Menjadi seorang jenderal yang gagah yang memiliki pangkat yang tinggi serta disegani prajurit-prajuritnya pada tahun 2028. memiliki rumah real estate pada tahun 2024, mobil mewah dibeli pada tahun 2026, istri yang cantik telah dinikahi pada tahun 2018 dan hidup mesra bahagia dengannya dari tahun 2018 hingga akhir hayat…..
Sangat mudah bukan? Tapi inilah pintu yang membuat anda menjadi berpikir realistis disinilah sebenarnya masa peralihan menuju kedewasaan berpikir.
Nah, mari kita melangkah lebih tinggi lagi. Menuju anak tangga selanjutnya. Anak tangga terakhir yang harus anda pijak sebelum menuju tujuan anda: realita.
Sobat, anak tangga itu dinamakan dengan Visi.
Pertanyaannya: Bagaimana menjadikan cita-cita menjadi visi?
Inilah level ”advance” nya. Untuk menjadikannya sebagai visi, anda harus menentukan metode, bagaimana menjadikan ralita yang terpikir dalam benak itu agar terwujud.
Kembali ke contoh cita-cita di atas tadi. Kali ini kita akan memisahkannya menjadi beberapa poin:
Menjadi seorang jenderal gagah memiliki pangkat yang tinggi, disegani prajurit pada tahun 2028
Memiliki rumah real estate pada tahun 2024
Membeli mobil mewah pada tahun 2026.
Menikahi istri cantik jelita tahun 2018.
Hidup mesra bahagia hingga akhir hayat.
Lalu mari menentukan metode mencapainya per poin:
Menjadi seorang jenderal gagah memiliki pangkat yang tinggi, disegani prajurit pada tahun 2028
Bagaimana mencapainya? Anda harus menentukan menjadi jenderal di AU, AL, atau AD. Lalu anda harus memasuki akademi yang bersangkutan. Tentukan bagaimana caranya anda lulus dengan predikat yang baik. Lalu bagaimana langkahnya anda meniti karir anda, dari seorang kopral bertahap naik pangkat terus hingga akhirnya menjadi jendral pada tahun 2028. Jelaskan juga dengan cara bagaimana anda akan memimpin prajurit anda sehingga mereka segan pada anda.
Memiliki rumah real estate pada tahun 2024
Berapa kira-kira harga rumah real estate yang anda kehendaki itu. Bagaimana caranya anda mengumpulkan uang untuk membelinya. Dari hasil mana saja? Uang gaji anda mungkin tidak cukup, sehingga anda harus memikirkan bisnis yang lain sehingga mencukupi untuk membelinya. Bagaimana anda membangun bisnis yang baru tersebut?
Membeli mobil mewah pada tahun 2026.
Mobil mewah jenis apa dan harga berapa? Bagaimana dalam 2 tahun setelah membeli rumah real estate anda bisa kembali mengumpulkan ratusan juta untuk beli mobil mewah. Tentunya bisnis anda tadi harus lebih ditingkatkan. Bagaimana meningkatkannya? Apakah anda harus melakukan intensifikasi atau membuka cabang-cabang baru?
Menikahi istri cantik jelita tahun 2018.
Definisikan istri cantik macam apa yang anda inginkan. Dari mana anda bisa berkenalan dengannya, bagaimana bisa memikat hatinya, dengan cara apa dia bisa setuju anda jadikan istri? Dan bagaimana pendekatan dengan pihak keluarganya juga?
Hidup mesra bahagia hingga akhir hayat.
Kembali definisikan apa yang anda maksud dengan hidup mesra bahagia? Apakah dengan banyak anak? Tentukan kapan saja anda akan mempunyai anak dan berapa yang anda inginkan? Bagaimana mendidik anak anda itu? Lalu langkah-langkah bagaimana untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga anda? Bagaimana anda tetap bisa mesra dengan anak dan istri anda pada saat-saat usia senja?
Hmfhhfhh…. ternyata tak gampang untuk menaiki anak tangga bernama visi ini ya…
Namun sesungguhnya pada tahap inilah diuji kematangan dan keseriusan anda untuk mencapai tujuan. Kini lihatlah, gambaran benak anda sudah sangat fokus dan tajam. Detil-detilnya terasa jelas.
Tenang, sob. Ini anak tangga terakhir. Sebentar lagi sampai ke: realita.
Lalu pertanyaan besar yang muncul sekarang….. bagaimana caranya melangkah dari visi naik menjadi realita?
Untuk menjawab ini, izinkan saya menarik nafas dan beristirahat sejenak. Biarkan tulisan saya di edisi selanjutnya yang akan menjawab pertanyaan tersebut…….
Cita-cita adalah mimpi yang memiliki target
Visi adalah cita-cita yang memiliki metode pencapaian
Realita adalah visi yang telah terwujud.
……
Sehingga anda sah-sah saja, untuk menggapai sebuah realita, memulainya dari mengkhayal! Akan tetapi anda mesti sadar penuh, bahwa bila anda hanya stagnan dalam bingkai khayalan, realitas itu tak akan pernah terjadi.
Mari kita kupas satu persatu tentang tahap-tahapan itu, dari khayal menjadi mimpi, menuju cita, menjelma menjadi visi hingga mewujud menjadi realita.
Ketika seseorang berkhayal maka ini merupakan pembuktian kemajuan dirinya. Dirinya telah selangkah melampaui makhluk jenis primata. Mengkhayal adalah kemampuan menghadirkan gambaran yang sesungguhnya tidak ada menjadi wujud, walau hanya dalam benak. Kemampuan ini hanya dimiliki oleh jenis spesies homo sapiens.
Lalu apa yang membedakan khayalan dengan mimpi?
Ketika dalam benak anda tergambar misalnya anda menjadi panglima kerajaan antah berantah yang beristrikan seorang putri raja nan elok jelita tinggal bertelekan di istana megah di awan….. maka berarti jenis gambaran di benak anda itu hanyalah sebuah khayalan.
Namun, ketika benak anda melukiskan menjadi seorang jenderal yang gagah yang memiliki pangkat yang tinggi serta disegani prajurit-prajuritnya, memiliki rumah real estate, mobil mewah, istri yang cantik dan hidup mesra bahagia. Ini adalah mimpi!
Keduanya abstrak dan tidak nyata. Keduanya juga merupakan gambaran yang menyenangkan. Bedanya, yang terakhir realistis, sedangkan yang pertama tidak.
Mimpi dan khayal adalah anak-anak tangga menuju realita. Dan mimpi satu anak tangga lebih tinggi daripada khayal. Untuk merubah khayal anda menjadi mimpi sangat sederhana. Kuncinya adalah sesuaikan khayal itu dengan realitas. Tanyakan dalam benak anda: mungkinkah ini menjadi kenyataan?
Bila sudah, mari kita menuju ke anak tangga yang lebih tinggi: Cita-cita.
Kita sudah melihat apa mimpi anda di atas: ”menjadi seorang jenderal yang gagah yang memiliki pangkat yang tinggi serta disegani prajurit-prajuritnya, memiliki rumah real estate, mobil mewah, istri yang cantik dan hidup mesra bahagia.”
Bukankah ini realistis dan mungkin-mungkin saja untuk dicapai?
Kini bagaimana merubahnya menjadi cita-cita?
Jawabannya sekali lagi sangat sederhana. Cukup sisipkan imbuhan kapan waktunya anda akan mencapai hal-hal tersebut.
Sehingga anda cukup menambahkan, misalnya:
Menjadi seorang jenderal yang gagah yang memiliki pangkat yang tinggi serta disegani prajurit-prajuritnya pada tahun 2028. memiliki rumah real estate pada tahun 2024, mobil mewah dibeli pada tahun 2026, istri yang cantik telah dinikahi pada tahun 2018 dan hidup mesra bahagia dengannya dari tahun 2018 hingga akhir hayat…..
Sangat mudah bukan? Tapi inilah pintu yang membuat anda menjadi berpikir realistis disinilah sebenarnya masa peralihan menuju kedewasaan berpikir.
Nah, mari kita melangkah lebih tinggi lagi. Menuju anak tangga selanjutnya. Anak tangga terakhir yang harus anda pijak sebelum menuju tujuan anda: realita.
Sobat, anak tangga itu dinamakan dengan Visi.
Pertanyaannya: Bagaimana menjadikan cita-cita menjadi visi?
Inilah level ”advance” nya. Untuk menjadikannya sebagai visi, anda harus menentukan metode, bagaimana menjadikan ralita yang terpikir dalam benak itu agar terwujud.
Kembali ke contoh cita-cita di atas tadi. Kali ini kita akan memisahkannya menjadi beberapa poin:
Menjadi seorang jenderal gagah memiliki pangkat yang tinggi, disegani prajurit pada tahun 2028
Memiliki rumah real estate pada tahun 2024
Membeli mobil mewah pada tahun 2026.
Menikahi istri cantik jelita tahun 2018.
Hidup mesra bahagia hingga akhir hayat.
Lalu mari menentukan metode mencapainya per poin:
Menjadi seorang jenderal gagah memiliki pangkat yang tinggi, disegani prajurit pada tahun 2028
Bagaimana mencapainya? Anda harus menentukan menjadi jenderal di AU, AL, atau AD. Lalu anda harus memasuki akademi yang bersangkutan. Tentukan bagaimana caranya anda lulus dengan predikat yang baik. Lalu bagaimana langkahnya anda meniti karir anda, dari seorang kopral bertahap naik pangkat terus hingga akhirnya menjadi jendral pada tahun 2028. Jelaskan juga dengan cara bagaimana anda akan memimpin prajurit anda sehingga mereka segan pada anda.
Memiliki rumah real estate pada tahun 2024
Berapa kira-kira harga rumah real estate yang anda kehendaki itu. Bagaimana caranya anda mengumpulkan uang untuk membelinya. Dari hasil mana saja? Uang gaji anda mungkin tidak cukup, sehingga anda harus memikirkan bisnis yang lain sehingga mencukupi untuk membelinya. Bagaimana anda membangun bisnis yang baru tersebut?
Membeli mobil mewah pada tahun 2026.
Mobil mewah jenis apa dan harga berapa? Bagaimana dalam 2 tahun setelah membeli rumah real estate anda bisa kembali mengumpulkan ratusan juta untuk beli mobil mewah. Tentunya bisnis anda tadi harus lebih ditingkatkan. Bagaimana meningkatkannya? Apakah anda harus melakukan intensifikasi atau membuka cabang-cabang baru?
Menikahi istri cantik jelita tahun 2018.
Definisikan istri cantik macam apa yang anda inginkan. Dari mana anda bisa berkenalan dengannya, bagaimana bisa memikat hatinya, dengan cara apa dia bisa setuju anda jadikan istri? Dan bagaimana pendekatan dengan pihak keluarganya juga?
Hidup mesra bahagia hingga akhir hayat.
Kembali definisikan apa yang anda maksud dengan hidup mesra bahagia? Apakah dengan banyak anak? Tentukan kapan saja anda akan mempunyai anak dan berapa yang anda inginkan? Bagaimana mendidik anak anda itu? Lalu langkah-langkah bagaimana untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga anda? Bagaimana anda tetap bisa mesra dengan anak dan istri anda pada saat-saat usia senja?
Hmfhhfhh…. ternyata tak gampang untuk menaiki anak tangga bernama visi ini ya…
Namun sesungguhnya pada tahap inilah diuji kematangan dan keseriusan anda untuk mencapai tujuan. Kini lihatlah, gambaran benak anda sudah sangat fokus dan tajam. Detil-detilnya terasa jelas.
Tenang, sob. Ini anak tangga terakhir. Sebentar lagi sampai ke: realita.
Lalu pertanyaan besar yang muncul sekarang….. bagaimana caranya melangkah dari visi naik menjadi realita?
Untuk menjawab ini, izinkan saya menarik nafas dan beristirahat sejenak. Biarkan tulisan saya di edisi selanjutnya yang akan menjawab pertanyaan tersebut…….
Selasa, 13 Oktober 2009
Mengenali Bakat Diri
Setiap orang adalah individu yang unik. Setiap orang juga bertanggung jawab
atas dirinya sendiri untuk menemukan misi hidupnya masing-masing. Agar kita
bisa berkontribusi maksimal, tentunya akan sangat baik bila kita bekerja di
bidang yang paling sesuai dengan keunikan kita. Ibaratnya bisa menjadi ikan
dalam air, atau burung di udara.
Mengenali bakat merupakan hal yang gampang-gampang susah. Kenalkah Anda
dengan JK Rowling? Itu loh, penulis Harry Potter yang buku terakhirnya
terjual 8.9 juta hanya dalam waktu semalam di Amerika dan Inggris saja.
Semula dia kerja sebagai pelayan toko. Hidupnya susah karena pendapatan yang
pas-pasan. Tak disangka dia ternyata berbakat mendongeng. Setiap malam dia
mendongeng kepada anaknya, yang kemudian oleh anaknya diceritakan kembali
kepada teman-temannya. Tak disangka, dari sanalah muncul motivasi menulis
buku fiksi Harry Potter yang ternyata sukses luar biasa di pasaran.
Bagaimana kita bisa mengenali bakat kita sendiri?
Berikut ini empat hal yang bisa dijadikan dugaan awal terhadap apa bakat
kita, yaitu : reaksi spontan, tanda masa kecil, cepat belajar, dan
kepuasan..
1) Reaksi spontan
Langkah pertama mengenali bakat adalah memperhatikan reaksi spontan kita
terhadap situasi yang muncul. MIsalnya Anda sedang berjalan-jalan di
keramaian. Tiba-tiba ada teriakan keras, "Copeet.!" Apa reaksi Anda? Lari
mengejar copet? Menghibur korban? Berdiri mematung menganalisa situasi?
Bertanya-tanya ke beberapa orang, membuat konfirmasi atas kejadian
sebenarnya? Semua itu adalah pilihan yang mungkin diambil. Manakah pilihan
spontan Anda? Kalau Anda langsung bertindak, berarti Anda orang yang praktis
dan desisif (membuat keputusan cepat). Pada satu situasi yang mendesak bakat
mental seperti ini sangat berguna, karena Anda segera bertindak. Pada
situasi yang lain, bakat ini justru merugikan, misalnya karena tidak
melakukan konfirmasi maka bisa terjebak pada kesalahan penilaian. Bukankah
bisa saja yang teriak "copeet.." itu ternyata adalah temannya si copet yang
mengalihkan perhatian? Bisa saja ada orang lain yang kemudian menjadi salah
sasaran Anda gebukin padahal dialah
korban copet yang sesungguhnya. Yang penting adalah, mengenali reaksi
spontan kita. Apakah kita orang praktis? Apakah kita orang analitis? Apakah
kita orang yang waspada (sehingga melakukan konfirmasi lebih dahulu)?
Contoh lain, misalnya Anda diajak datang ke sebuah pesta. Apakah Anda akan
langsung berbaur dan mengobrol dengan orang lain, bahkan dengan orang yang
baru Anda kenal? Ataukah Anda mengambil segelas minuman, lalu berdiri di
pojok mengamati orang-orang lain? Atau Anda sibuk dengan ponsel Anda sendiri
kirim-kirim SMS ke orang lain dan tidak peduli dengan pesta? Hal ini
menunjukkan apakah pribadi Anda introvert (cenderung ke dalam) atau
extrovert (cenderung ke luar).
Semua reaksi spontan Anda menunjukkan bakat mental yang sering disebut
kepribadian.
2) Tanda masa kecil
Tanda masa kecil (yearnings) menunjukkan apa bakat natural Anda. Von
Neumann, lahir di Hungaria tahun 1903, adalah perumus dasar-dasar komputer.
Pada usia 6 tahun telah mampu menghitung pembagian 8 angka hanya di kepala.
Pada usia 8 tahun dia sudah belajar kalkulus. Dia juga punya ingatan
fotografik, cukup membaca sekilas buku telepon, dia bisa mengingatnya
kembali dengan persis. Von Neumann menjadi peletak dasar-dasar komputer. Dia
juga arsitek yang merancang bom atom Fat man, yang dijatuhkan di Nagasaki
oleh tentara sekutu.
Anna Mary Robertson Moses lahir di pertanian dekat New York. Sejak kecil dia
senang mencampur warna, dan membuat sketsa indah dari berbagai buah-buahan.
Namun kehidupan pertanian membuatnya tak lagi melukis hingga 40 tahun
lamanya. Pada usia 78 tahun barulah dia memiliki waktunya untuk melukis.
Selama 23 tahun kemudian hingga saat kematiannya, Moses melukis ribuan
karya, dan kemudian terkenal sebagai artis lukis Grandma Moses.
Apa ciri bakat kita saat masa kecil? Pada bidang apa karya Anda masa kecil
diakui oleh lingkungan?
3) Cepat belajar
Cepat belajar (rapid learning/ fast learning) merupakan tanda bahwa Anda
berbakat pada bidang tersebut. Terkadang kita sendiri tidak tahu, sampai
suatu ketika mendapat kesempatan mempelajari hal baru, dan. blam! rasanya
begitu mudah menguasainya.
Henri Matisse tidak pernah menyentuh kuas hingga usia 21 tahun. Pekerjaan
sehari-hari adalah klerk seorang pengacara. Sampai suatu ketika dia sakit
flu berat, sehingga harus istirahat di tempat tidur. Ibunya berusaha
mencarikan kegiatan pengisi waktu. Saat itulah ibunya memberikan seperangkat
kuas dan cat. Empat tahun berikutnya dia diterima sebagai mahasiswa berbakat
di sekolah seni Paris.
JK Rowling, penulis Harry Potter, juga tidak menyadari punya bakat
mendongeng hingga teman-teman anaknya menyatakan begitu menariknya kisah
Harry Potter. Kini dia wanita kedua terkaya di Inggris, kalah hanya oleh
Ratu Elizabeth.
Jim Clark, seorang dosen yang jenius namun hidupnya kacau balau hingga 2
kali perkawinannya hancur. Lulus SMA dia melamar sebagai tentara Navy.
Prestasinya sebagai kelasi begitu buruk sehingga sering dibilang bodoh oleh
para atasannya. Sampai suatu ketika salah seorang instrukturnya bilang
sebaiknya dia kuliah saja, karena tampaknya dia punya bakat matematika. Dan
benar, dia meraih PhD di Computer Science! Setelah itu dia menjadi dosen.
namun kebiasaan buruknya yang sering mengabaikan keluarga membuatnya
bercerai. Tahun 1978 dia juga dipecat dari New York Institute of technology
karena membangkang. Tak dijelaskan bagaimana, dia bergabung ke Stanford
University. Pada usia 38 tahun, Clark yang menderita depresi berat,
tiba-tiba menemukan pencerahan. Ternyata kehidupan kacaunya itu dikarenakan
dia terlalu kreatif sehingga selalu mencari hal baru. Clark terlalu banyak
ide. Sejak itu dia mendirikan perusahaan bernilai milyaran dolar, mulai dari
Silicon Graphic Inc.. (SGI),
Netscape (pembuat browser internet), hingga Healtheon (perusahaan medical di
internet) yang semuanya sukses besar jual saham dalam IPO. Bakat Jim Clark
adalah ide dan visinya.
Tentunya Anda juga ingat dengan Kolonel Sanders. Dia memulai bisnis ayam
goreng di usia 66 tahun. Ternyata bisnis restoran adalah hal yang menarik
dan mudah dia pelajari.
Kalau ada bidang yang Anda begitu cepat menguasainya, mungkin di situlah
bakat Anda.
4) Kepuasan
Ciri-ciri kita berada di jalur yang benar adalah kalau kita merasa puas
dengan apa yang kita lakukan. Orang-orang yang sukses di berbagai bidang
menunjukkan kepuasan terhadap pekerjaan mereka, baik pekerjaan itu
menghasilkan banyak uang maupun tidak. Kalau Anda senang melihat orang lain
tumbuh karena bimbingan kita, maka Anda berbakat menajdi pembina/pendidik.
Kalau Anda puas dengan menciptakan hal baru, yang unik dan beda, mungkin
Anda berbakat menjadi kreator. Kalau Anda puas bisa traveling ke berbagai
penjuru dunia, mungkin Anda berbakat menjadi explorer, seperti Marco Polo
dan Ibnu Batutah.
Seringkali yang membuat puas bukanlah sesuatu yang tampak secara fisik. Anda
mungkin dosen, yang kadang suka kadang tidak dengan pekerjaan Anda. Setelah
diteliti lebih lanjut, ternyata Anda malas mengajar, tapi selalu tertarik
dengan berita-berita riset terbaru. Jadi sebenarnya bakat Anda ada di riset,
jadi bisa berada dimana saja, misalnya bergabung dengan grup riset di
perusahaan besar. Seingat saya, Bondan Winarno adalah seorang pegawai
maskapai penerbangan (atau di sekitar itu) yang melakukan banyak perjalanan
ke luar negeri. Namun dia lebih dikenal sebagai kolumnis di majalah, yang
menceritakan banyak pengalamannya saat pergi ke berbagai negara. Ternyata
hobi dia yang lain adalah makanan (kuliner), bukan sebagai pembuat tapi
sebagai penikmat makanan. Sekarang dia mengasuh rubrik kuliner di salah satu
stasiun TV. Mungkin dia memang berbakat menjadi seorang explorer.
Apa saja yang membuat Anda puas?
Apapun kondisi dan pekerjaan Anda sekarang, tidak ada salahnya untuk terus
mencari bakat terbaik kita. Kadang memang kita sendiri, entah kenapa, tidak
peka dengan panggilan bakat kita. Tugas kita menemukannya, sampai kapanpun
itu akan ditemukan. Seperti kata bijak dari timur, " Setiap diri kita ini
mempunyai misi, tugas kita adalah menemukan dan menjalaninya."
Senin, 05 Oktober 2009
Gimana sih cara kita biar tau bakat besar dalam diri kita?
materi referensi:
1.Burt Goldman, The Genius Dip Report, www.TheAmericanMonk.com
2.Sedikit dari Quantum Ikhlas
2.Sedikit dari Quantum Ikhlas
kembang bakat
1. Pertama ukur bakat diri kamu dibidang apa..
2. Lakukan pembelajaran ats kehendakdiri
3.Usahakan jgn salah memilih bidang yang dijalani
2. Lakukan pembelajaran ats kehendakdiri
3.Usahakan jgn salah memilih bidang yang dijalani
Label:
MENGUKUR DIRI
Sabtu, 03 Oktober 2009
mengembangan bakat diri
mengembangkan bakat dapat dilakukan juga secara online....
Ingin tau lebih lanjut????
ikuti lebih dalam.... ^^
Langganan:
Postingan (Atom)